Beberapa peneliti mengamati perubahan yang terjadi pada wajah saat berbohong ….
1 - Beberapa peneliti
mengamati perubahan yang terjadi pada wajah saat berbohong, lalu
melakukan uji coba yang mengidentifikasi wajah seseorang yang berbicara
dengan jujur dan orang yang berbohong di dalamnya, tampak terlihat
fenomena khusus pada wajahnya saat berbicara jujur, namun fenomena
tersebut hanya sekilas dan fenomena ini sangat cepat tidak dapat
dideteksi dengan mata manusia.
Dan dibutuhkan penggunaan metode cepat
untuk mengenali perubahan, kemudian mengulangnya secara lambat lalu
tampak wajah berubah secara signifikan selama berbohong.
Yang menakjubkan adalah
bahwa Al-Quran telah mengisyaratkan tentang orang-orang munafik yang
berbohong dan mengatakan kebalikan dari apa yang ada dalam hati mereka:
وَلَوْ نَشَاءُ لأرَيْنَاكَهُمْ فَلَعَرَفْتَهُمْ بِسِيمَاهُمْ
"Dan
kalau Kami kehendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga
kamu benar-benar dapat Mengenal mereka dengan tanda-tandanya". (Muhammad:30)
Ini berarti bahwa jika Allah berkehendak untuk membuat Nabinya mampu melihat kebohongan orang-orang munafik melalui
wajah mereka (siimahum) maksudnya adalah ciri-ciri dan kepribadian yang
tampak pada wajah, dan ini sebagai isyarat yang jelas cara mendeteksi
kebohongan melalui wajah. Ini berarti bahwa ayat Al-Qur'an telah
menegaskan mampu menyingkap kebohongan dan mendeteksinya melalui kontur
wajah, dan ini pula yang digunakan oleh para ilmuwan hari ini melalui
komputer mereka, Subhanallah!
2 - Para peneliti juga
merekam suara manusia saat berbicara dengan jujur, dan pada saat yang
lain orang yang berbicara tidak jujur dan terdapat frekuensi akustik
yang dipancarkan terjadi perubahan, ini berarti bahwa gelombang yang
dicatat oleh perangkat mesin memiliki dua bentuk: Bentuk pertama adalah
kasus kejujuran, dan adalah kasus kebohongan. Dan terjadi perbedaan yang
jelas antara keduanya.
Dan yang sangat menakjubkan adalah bahwa Al-Quran telah menyebutkan fakta ilmiah ini dalam ayatnya:
وَلَتَعْرِفَنَّهُمْ فِي لَحْنِ الْقَوْلِ
"Dan kamu benar-benar akan Mengenal mereka dari kiasan-kiasan Perkataan mereka". (Muhammad:30)
Dalam ayat tersebut
merupakan isyarat yang jelas untuk mengetahui dan mendeteksi kebohongan
melalui suara (melodi kata-kata), dan kata al-lahn melodi adalah
perubahan tipis dalam suara pada saat berbicara. Oleh karena itu, ayat
ini memberikan isyarat cara mendeteksi kebohongan melalui suara sebelum
para ilmuwan menemukannya sebelum empat belas abad yang lalu.
Subhanallah!
3 - Dalam uji coba
baru-baru ini menegaskan bahwa informasi yang tersimpan dalam hati
adalah informasi nyata dan jujur, namun pusat kebohongan terletak di
bagian atas dan depan otak, dan dengan demikian ketika seseorang
berbohong melalui lisannya, hakikatnya mengatakan kebalikan dari apa
yang ada dalam hati, dan yang menakjubkan adalah bahwa Al-Quran telah
mengisyaratkan fakta medis ini dengan firman Allah:
يَقُولُونَ بِأَلْسِنَتِهِمْ مَا لَيْسَ فِي قُلُوبِهِمْ
"Mereka mengucapkan dengan lidahnya apa yang tidak ada dalam hatinya" (Al-Fath:11)
Karena itu, lisan
bergerak atas perintah bagian depan otak yang disebut dengan nashiyah
(ubun-ubun), dan karena itulah Allah SWT mensifatkan ubun-ubun ini
dengan firman-Nya:
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
"(yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka". (Al-Alaq:16)
Dan pertanyaannya
adalah: Siapa yang memberitahu nabi bahwa hati tidak menyimpan informasi
kecuali informasi yang benar dan bahwasanya pusat kebohongan itu
terletak ubun-ubun? Ini merupakan nformasi medis yang sangat akurat dan membuktikan kebenaran Nabi Saw.
--------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar