Mari Kita Jadi Pionir Kebaikan

Sebenarnya banyak sekali orang baik dalam hidup ini. Namun sangat sedikit yang siap menjadi pionir kebenaran, pelopor kebaikan, dan teladan kebajikan.

Umumnya orang-orang baik hanya siap menjadi pengikut, penganut dan pendukung saja. Mereka mau menampilkan kebaikan, hanya saat ada yang memulai, mencontohi, dan memelopori.

Nah, disinilah urgen, istimewa, dan hebatnya sifat kepeloporan serta sikap keteladanan itu. Sekaligus di sini pulalah terletak rahasia beratnya, sehingga tidak banyak yang sanggup mengemban amanahnya.

Maka tak heran bila nilai dan pahala sebuah keteladanan kebajikan di dalam Islam demikian tinggi dan luar biasa sekali. Sebagaimana, sebaliknya, dosa sebuah kepeloporan kejahatan juga sangat besar dan berat sekali.


Rasulullah shallallahu 'alaihi wassalam bersabda (yang artinya): "Barang siapa memelopori di dalam Islam sebuah kebaikan/kebajikan, maka ia akan memperoleh pahalanya dan seperti/setara pahala orang-orang yang mengamalkan kebaikan itu sesudahnya, dengan tanpa mengurangi pahala mereka semua sedikit pun. Dan barang siapa memelopori di dalam Islam sebuah keburukan, maka ia akan menanggung dosanya dan seperti/setara dosa orang-orang yang melakukan keburukan tersebut, dengan tanpa mengurangi dosa mereka semua sedikit pun" (HR.Muslim dari Sahabat Jarir bin Abdillah RA).

Dan dalam hadits lain yang hampir semakna Beliau shallallahu 'alaihi wassalam juga bersabda  (yang artinya): "Barang siapa mengajak (orang lain) kepada sebuah petunjuk, maka ia akan mendapatkan pahala yang setara dengan pahala semua orang yang mengikuti petunjuk tersebut, dengan tanpa mengurangi sedikit pun dari pahala mereka semua. Dan barang siapa menyeru (orang lain) kepada sebuah kesesatan, maka ia akan menanggung dosa yang setara dengan dosa orang-orang yang mengikuti kesesatan itu, dengan tanpa mengurangi sedikit pun di antara dosa-dosa mereka semua" (HR. Muslim dari Sahabat Abu Hurairah RA).


Begitu pula dalam hadits ketiga yang singkat berikut ini (artinya): "Barang siapa menunjukkan (orang lain) pada sebuah kebaikan, maka ia akan menerima pahala setara dengan pahala pelaku kebaikan tersebut" (HR. Muslim dari Sahabat Abu Mas'ud Al-Anshari RA).(dakwatuna) 

Sumber: Majalah Ar-Royan oleh Ahmad Mudzoffar Juffri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Wisnu Widhi Wiwoho | Visit Wisnu Blog