1. Setelah makan malam, seorang ibu dan putrinya
bersama-sama mencuci mangkuk dan piring, sedangkan ayah dan putranya menonton
TV di ruang tamu.
Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak terdengar suara dia memarahi orang lain,” sahut anaknya.
Mendadak, dari arah dapur terdengar suara piring yang pecah, kemudian sunyi senyap. Si putra memandang ke arah ayahnya dan berkata, “Pasti ibu yang memecahkan piring itu.” “Bagaimana kamu tahu?” kata si Ayah. “Karena tak terdengar suara dia memarahi orang lain,” sahut anaknya.
Kita semua sudah terbiasa
menggunakan standar yang berbeda melihat orang lain dan memandang diri sendiri,
sehingga acapkali kita menuntut orang lain dengan serius, tetapi memperlakukan
diri sendiri dengan penuh toleran.